Kisah Istana Belajar di Banten yang Sangat Menginspirasi

Kisah Istana Belajar di Banten yang Sangat Menginspirasi

Kisah Istana Belajar di Banten yang Sangat Menginspirasi – Pendidikan merupakan suatu proses dari pembelajaran mengenai pengetahuan, kemampuan serta keterampilan yang dilihat dari kebiasaan pada setiap orang, yang menjadi bahan warisan dari orang sebelumnya hingga sekarang.

Pada hal ini dijelaskan bahwa pengertian pendidikan sangat dibutuhkan dalam penunjang pengetahuan serta penelitian ataupun pelatihan.

Kisah Istana Belajar di Banten yang Sangat Menginspirasi

Ada yang mengatakan bahwa pendidikan adalah suatu usaha sadar dengan cara yang sistematis dan dinamis. Hal ini sebagai tujuan mewujudkan pembelajaran serta meningkatkan potensi dari setiap peserta didik. idn play

Pembahasan tentang persoalan tujuan pendidikan diperlukan untuk menunjang pengertian pendidikan sebelumnya. Pada umumnya, tujuan dari pendidikan adalah untuk mengembangkan potensi diri dan mencerdaskan peserta didik. taruhan bola

Dengan pertumbuhan kecerdasan dan potensi, maka peserta didik akan bisa memiliki ilmu pengetahuan, kreativitas, sehat secara jasmani dan rohani, kepribadian yang baik dan bertanggung jawab saat menjadi anggota masyarakat. americandreamdrivein.com

Tujuan dari pendidikan juga terangkum dalam undang-undang yang menjadi landasan hukum pemerintahan Indonesia. Terdapat pula beberapa tujuan pendidikan dalam undang-undang adalah sebagai berikut:

UU No. 2 Tahun 1985

Dalam UU No. 2, tahun 1985, tujuan pendidikan yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta mengembangkan manusia yang seutuhnya. Tujuan akhir dalam pendidikan adalah untuk bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki pengetahuan, sehat secara jasmani dan rohani, memiliki budi pekerti, mandiri dan lainnya.

UU No. 20 Tahun 2003

Menurut UU No. 20, tahun 2003, terutama pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional, tujuan dari pendidikan nasional adalah guna mengembangkan potensi peserta didik. Dengan pendidikan, maka peserta didik akan menjadi manusia yang beriman serta bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Dunia pendidikan di negara Indonesia mungkin memang jauh dari kata ideal dan masih banyak membutuhkan perbaikan. Selain itu menurut Indeks Pendidikan UNESCO, sebagaimana dilansir dari DW, Indonesia menempati posisi 108 dunia dengan skor 0,603 di mana hanya sekitar 44% penduduk menyelesaikan pendidikan menengah dan 11%-nya harus putus sekolah. Posisi tersebut jauh di bawah negara-negara tetangga kita seperti Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, dan bahkan Thailand. Tidak cuma ketinggalan di antara negara-negara ASEAN saja, posisi itu juga menempatkan Indonesia di bawah negara seperti Palestina, Samoa, dan Mongolia.

Mungkin terdengar klise, tetapi masalah keterbatasan ekonomi dan infrastruktur masih menjadi salah satu momok terbesar yang menghantui dunia pendidikan Indonesia. Bukan hanya pemerintah yang wajib memperbaiki situasi ini, kerjasama dari seluruh lapisan masyarakat juga dibutuhkan supaya mimpi akan masa depan pendidikan Indonesia yang lebih baik segera tercapai. Seperti inspiring story dari tanah Banten ini. Dengan mencoba langkah-langkah kecil, sebuah yayasan bernama Yayasan Isbanban membantu mewujudkan mimpi besar anak-anak yang harus putus sekolah di tengah jalan. Mau tahu bagaimana kisahnya? Yuk simak bersama.

1. Minimnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan membuat dunia pendidikan di Banten kian tertinggal

Banten merupakan salah satu potret tertinggalnya pendidikan di Indonesia. Minimnya infrastruktur serta kurangnya tenaga pengajar menjadi akar permasalahan pendidikan di sana. Banyaknya tenaga honorer yang tersebar di Banten menandakan bahwa dunia.

“Demokratisasi itu bukan hanya perkara politik, tapi juga soal demokratisasi pendidikan. Setiap warga memiliki hak yang sama atas layanan pendidikan. Pendidikan formal maupun nonformal masih menjadi prioritas utama agenda pembangunan di Banten, di samping kesehatan dan infrastruktur,” terang Gubernur Banten, Rano Karno, lansiran salah satu media berita.

2. Berangkat dari mirisnya ketertinggalan pendidikan di Banten, Istana Belajar Anak Banten hadir sebagai penopang pendidikan bagi penerus bangsa

Istana Belajar Anak Banten (Isbanban) berdiri pada tanggal 10 februari 2013 atas rasa keprihatinan sekelompok anak muda yang tergabung dalam Komunitas Banten Muda dan Forum OSIS Banten terhadap minimnya pendidikan di Banten. Karena memiliki kesamaan misi untuk memajukan pendidikan Indonesia, khususnya di Banten, kedua komunitas tersebut sepakat mendirikan sebuah wadah belajar bernama Taman Baca.

“Alasan kesatu mendirikan Isbanban berawal dari pengalaman pribadi saya saat kecil ngalamin susahnya untuk bisa sekolah karena faktor ekonomi keluarga. Kedua ialah karena kurangnya kesadaran pendidikan dan minat baca anak-anak di Banten,” jelas Panji Aziz Pratama, ketua umum Isbanban, saat dikonfirmasi salah satu media berita

3. Kegiatan edukatif yang berkelanjutan membuat Isbanban berkembang dari komunitas menjadi yayasan. Program edukasi yang mereka jalankan pun kian bermanfaat bagi masyarakat.

Kisah Istana Belajar di Banten yang Sangat Menginspirasi

Minggu Belajar dan Taman Baca merupakan dua program awal gagasan Isbanban. Telah terdapat 14 Taman Baca yang tersebar di 7 kabupaten dan kota se-Banten. Dari ke 14 Taman Baca tersebut sudah ada lebih dari 2000 koleksi buku, lho. Volunteer yang telah tergabung dalam program edukasi Isbanban dikhususkan dari kalangan pelajar.

“Kenapa kita memilih kalangan anak muda? Alasannya karena kita ingin menumbuhkan rasa empati sejak dini terhadap pendidikan bagi pelajar maupun mahasiswa,” tambah Panji.

Program edukasi ini pun terus meningkat karena manfaatnya sangat besar bagi masyarakat Banten. Tiap pada tanggal 11 Februari 2016 status Isbanban berubah dari Komunitas menjadi Yayasan.

4. Program baru Isbanban, taitu Dream Scholarship, yang mana setiap anak di Banten yang kurang mampu wajib dibantu demi cerahnya masa depan

Dream Scholarship merupakan sebuah program bantuan pendidikan lewat donasi kepada anak-anak yang mengalami kendala ekonomi untuk mendapatkan kelayakan pendidikan. Program tersebut bekerja sama dengan KitaBisa.com dan Hipwee sebagai campaigner mendukung penuh demi kemajuan pendidikan di Banten.

Dream Scholarship tahun ini dituju kepada Muniroh seorang siswi SMPN 1 Sajira Lebak, Banten, yang hampir putus sekolah karena faktor ekonomi keluarga. Program ini diperuntukkan bagi mereka yang mengalami kendala ekonomi. Sebuah persayaratan yang harus dipenuhi bagi penerima bantuan adalah mereka yang memiliki potensi yang dapat dikembangkan serta aktif mengikuti kegiatan salah satu program Isbanban, Minggu Belajar.

5. ‘Pengharapan akan selalu ada’ adalah prinsip yang dipegang teguh oleh Isbanban. Pendidikan itu harga mati bagi keberlangsungan hidup masyarakat

Upaya untuk meningkatkan kesadaran pendidikan di Banten terus diupayakan dengan segenap hati oleh Isbanban. Mulai dari merekrut banyak volunteer dari kalangan pelajar dan mahasiswa, sampai melakukan kerjasama dengan pemerintah terkait dan beberapa perusahaan.

Panji berharap bahwa program edukasi yang selama ini Isbanban jalani mendapat support langsung dari pemerintah pusat dan pemerintah terkait dalam hal ini Dinas Pendidikan. Untuk terlebihnya, Isbanban dapat bermanfaat bagi masyarakat luas, bukan hanya di Banten saja tapi menyeluruh ke penjuru Indonesia.

Semua anak Indonesia memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang layak,” tutup Panji.

Pendidikan tidak menjadi penting bila kesadaran masyarakat sendiri masih rendah. Infrastruktur memadai nggak akan berfungsi maksimal bila keinginan mendapatkan pendidikan saja masih enggan dilakukan. Diharapkan apa yang dilakukan Isbanban dapat memberi contoh bagi semua anak muda akan pentingnya pendidikan demi cahaya asa lebih cemerlang.

View More Kisah Istana Belajar di Banten yang Sangat Menginspirasi